Selasa, 10 Januari 2012

KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT


Rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang besar, untuk menjalankan kepemimpinan di organisasi yang besar diperlukan pemikiran dan tindakan yang besar pula serta kebijakan dan keputusan yang matang, bukanlah perkara mudah menjalankan hal tersebut. Di perlukan keterampilan dan kemampuan yang luar biasa dan teori – teori serta metode dalam melaksanakan kepemimpinan yang baik dari organisasi tersebut. Sekarang mari kita baca penjelasan di bawah ini.
Dalam menjalankan sebuah organisasi seperti Rumah Sakit diperlukan seorang pemimpin dalam menjalankan kegiatan operasional maupun non operasional. Nah, sekarang bagaimana seseorang dikatakan menjadi pemimpin yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya dan bagaimana metode yang sebaiknya digunakan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin khususnya di Rumah Sakit ??  sekarang mari kita bahas !!!
Kita mulai dari pengertian dari Kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan merupakan unsur penting dan menentukan kelancaran pelayanan di Rumah Sakit, karena kepemimpinan merupakan inti dari manajemen organisasi. Di dalam organisasi Rumah Sakit, kepala ruang rawat inap adalah pimpinan yang langsung membawahi perawat pelaksana, dan pelaksanaan tugas perawat di ruang`rawat inap merupakan suatu unsur proses dalam manajemen Rumah Sakit. Sejalan dengan pengertian yang diungkapkan Terry yaitu kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setelah membahas pengertian dari kepemimpinan, sekarang mari kita lihat ciri – ciri kepemimpinan. Ada 3 macam ciri dari kepemimpinan yaitu : 1). Kepemimpinan Otokratis, 2) Kepemimpinan Demokratis, dan yang terakhir yaitu 3) Kepemimpinan Liberal. Jika menelisik ke kepemimpinan rumah sakit dan berdasarkan ciri dari kepemimpinan yang disebutkan diatas, maka sebuah rumah sakit seharusnya menganut atau menggunakan ciri kepemimpinan demokratis. Mengapa ciri kepemimpinan demokratis ?? ini lebih di karenakan ciri dari kepemimpinan demokratis lebih bersifat universal. Adapun ciri dari kepemimpinan demokratis yaitu 1) wewenang pemimpin tidak mutlak. 2) Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan. 3) Keputusan di buat bersama – sama.
4)  Kebijakan dibuat bersama. 5) komunikasi berlangsung timbal balik, baik terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun antar sesama. 6) Pengawasan secara wajar . 7) Pujian dan Kritik seimbang. 8) pimpinan mendorong prestasi kerja.
 Jika dibandingkan dengan ciri kepemimpinan otokratis dan liberal yang lebih mengarah kepada ciri kepemimpinan seperti pada ciri kepemimpina otakratis yaitu : 1) wewenang mutlak terpusat pada pemimpin. 2) Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin. 3) Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin. 4) komunikasi satu arah. 5) pimpinan menuntut kesetian mutlak tanpa syarat sedangkan pada ciri kepemimpinan liberal yaitu : 1). Pimpinan menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan. 2) keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan. 3). Pimpinan hanya berkomunikasi jika dibutuhkan. 4) Kepentingan pribadi lebih utama. 5) pimpinan hanya berkomunikasi jika dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan diatas ciri kepemimpinan otokratis lebih bersifat memaksa sedang ciri kepemimpinan liberal lebih bersifat pribadi dan kaku. Sedangkan dalam hal menjalankan kegiatan di sebuah rumah sakit diperlukan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan serta dorongan dalam prestasi kerja. Ini sangat sesuai dengan ciri kepimpinan demokrasi seperti yang telah di jelaskan diatas.
Dalam memimpin suatu organisasi khususnya rumah sakit, di perlukan berbagai teknik yang dapat mendukung kepemimpinan seseorang. Berawal dari pengertian teknik kepemimpinan yaitu kemampuan atau keterampilan seseorang dalam hal menerapkan teori – teori kepemimpinan pada praktek kehidupan dan praktek organisasi. Beralih ke tehnik kepemimpinan yang dapat digunakan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pimpinan khusunya disini pimpinan rumah sakit. Teknik kepemimpinan ada 6 macam yaitu : 1) Etika profesi pemimpin dan etiket. 2 ) kebutuhan dan motivasi. 3) dinamika kelompok. 4) komunikasi. 5) kemampuan pengambilan keputusan. 6) keterampilan diskusi.
Etika profesi kepemimpinan, kriterianya adalah pemimpin harus memiliki kelebihan, kompeten dalam melakukan kewajiban dan tugas – tugas, bersikap susila dan dewasa. Sedangkan dari segi kebutuhan sesuai dan sejalan dengan pemikiran Maslow yang menyatakan bahwa yang medorong manusia melakukan sesuatu tindakan yaitu sebagai berikut : 1) Kebutuhan fisiologis. 2) Kebutuhan rasa aman. 3) Kebutuhan Sosial. 4) Kebutuhan harga diri. Dan yang terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Kemakhiran menyeleksi dan menentukan keputusan yang paling tepat dari sekian alternatif jawaban atau pemecahan masalah di sebut dengan kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pimpinan. Melihat penjelasan diatas yang cukup panjang dapat kita ketahui bahwa seorang pemimpin harus mempunyai teknik dalam menjalankan tugasnya khsusunya para pemimpin sebuah rumah sakit yang menjalankan aktivitas yang sangat luar biasa. Dalam hal ini, mengsienergikan teknik yang digunakan dalam melaksakan kegiatan di sebuah rumah sakit agar tercipta sebuah harmonisasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Pertanyaan selanjutnya yaitu apakah faktor – faktor yang mempengaruhi kepemimpinan ?? sebelum menjelaskan pertanyaan diatas, mari kita sejenak tersenyum sejenak untuk menghilangkan sedikit stres yang menggelanyut di pikiran.
 Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kepemimpinan terdiri atas :  1). Karakteristik pribadi, maksudnya di sini seorang pemimpin harus memiliki sifat jujur, terbuka, disiplin, intelegen, interpreuner dan terus ingin belajar. Mengapa demikian ? alasanya karena seorang pemimpin adalan panutan bagi setiap bawahan dan merupakan titik awal keberhasilan dalam menjalan sebuah organisasi. 2). Kelompok yang dipimpin. Artinya, pembagian tugas kepemimpinan harus diberikan kepada bawahan yang tepat serta sesuai dengan kemampuan dan keterampilan dari bawahan. Yang ketiga yaitu situasi yang dihadapi. Artinya serumit apapun situasi yang dihadapi seorang pimpinan harus tetap dapat berpatokan kepada peraturan dan kebijakan rumah sakit dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Setelah membaca penjelasan diatas maka sekarang kita dapat menarik benang merahnya. Kesimpulannya adalah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang pimpinan ( manager ) baiknya memiliki ciri kepemimpinan, metode dan tehnik kepemimpinan serta harus memperhatikan faktor – faktor yang dapat berpengaruh terhadap kepemimpinan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
Keberhasilan seorang pemimpin dapat dinilai dari kegiatan yang dilaksanakan, kebijakan dan peraturan yang diputuskan, komunikasi dengan bawahan serta kesejahteraan bawahannya. Keberhasilan ini dapat tecapai dengan menerapkan teori – teori diatas tanpa mengindahkan arti dari kepemimpinan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar